MEDAN- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menganugerahkan Gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) bidang Ilmu Hukum dan Anugerah Bintang Tertinggi Muhammadiyah kepada Raja Muda Perlis, Malaysia, Duli Yang Teramat Mulia (DYTM) Tuanku Syed Faizuddin Putra ibni Syed Sirajuddin Jamalullail.
Penganugerahan ini digelar dalam sidang senat terbuka di Auditorium kampus UMSU Jalan Muchtar Basri Medan, Jumat (26/9/2025).
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si menyampaikan anugerah Gelar Bintang Ter tinggi (Mitra Bestari Muhammadiyah Internasional) merupakan penghormatan atas dukungan Tuanku Syed Faizuddin Putra yang sangat besar sejak awal pendirian Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM).
Disebutkannya, Muhammadiyah dan UMSU kedatangan tamu yang teramat istimewa. Beliau adalah tokoh teladan yang menjadi jembatan lahirnya Universitas Muhammadiyah di Malaysia.
“Dengan segala hormat, kami memberikan dua penghargaan: gelar Doktor Honoris Causa dari UMSU dan Anugerah Kehormatan sebagai Mitra Bestari Internasional dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” kata Haedar.
Prof. Haedar menilai, pemikiran Raja Muda Perlis di bidang pendidikan, ekonomi, dan kemanusiaan memiliki semangat berkemajuan yang relevan untuk masyarakat ASEAN.
“Tuanku ini seorang intelektual dan teladan. Sikap egaliter dan demokratisnya mampu mempelopori keterbukaan pemikiran, yang sangat penting bagi generasi mendatang,” ungkap Haedar.
Kemudian, Tuanku Syed Faizuddin dalam titahnya mengaku sangat bahagia dan terhormat dengan penganugerahan ini.
Dia tidak melihatnya sebagai pengakuan untuk pribadi, tapi hasil kerja sama antar-institusi di Perlis yang semangat membangun masyarakat.
“Salam Muhammadiyah dan UMSU. Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas sambutan yang begitu istimewa. Gelar ini bukan hanya untuk saya, tetapi untuk kemakmuran masyarakat. Semoga anugerah ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk melahirkan kemajuan yang berkualitas,” ungkap Raja Perlis didampingi istrinya Dr. Hj. Lailatul Shahreen Akashah Khalil.
Menurut Raja Muda Perlis, penganugerahan ini menjadi tanggungjawab bersama untuk terus memperkukuh pendidikan, nilai keagamaan serta kerja sama yang bermanfaat antara Perlis dan Muhammadiyah.
“Saya percaya pendidikan adalah kunci ketamadunan (peradaban). Universitas seperti UMSU berperanan melahirkan generasi berilmu serta berakhlak mulia. Gelaran kehormatan ini menjadi lambang bersama menjadikan ilmu sebagai cahaya dan amal sebagai tonggak,” katanya.
Raja Muda Perlis menutup titahnya dengan pantun yang disambut tawa gembira hadirin.
Prosesi penganugerahan gelar Doktor kehormatan ditandai dengan penyerahan ijazah kepada DYTM Tuanku Syed Faizuddin Putra ibni Syed Sirajuddin Jamalullail oleh Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani, MAP.
Sedangkan pemberian Anugerah Kehormatan Mitra Bestari Internasional Muhammadiyah dilakukan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si.
Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani, MAP, menyebut penganugerahan ini merupakan pencapaian bersejarah, karena Raja Muda Perlis menjadi tokoh luar negeri pertama yang menerima gelar doktor kehormatan dari UMSU.
“Ini adalah mimpi dan cita-cita kami agar Tuanku dapat hadir ke UMSU. Kami berharap dukungan Tuanku dalam perjalanan kami menuju universitas berkelas dunia,” ujarnya.
Rektor UMSU memperkenalkan secara singkat roadmap dan kolaborasi anatar UMSU dan Malaysia,
“Pengakuan dari Malaysia terhadap UMSU telah membuka jalan kolaborasi akademik yang lebih luas,” katanya.
UMSU telah mendapat rekognisi dari Malaysian Qualification Agency (MQA) dan mengajukan kepada Menteri pendidikan Malaysia untuk pengakuan Fakultas Kedokteran.
Terkait penyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah Aisyiyah 2027, Prof. Agussani selaku Ketua panitia berharap kehadiran dan dukungan dari Raja Muda Perlis serta berkesempatan meninjau pembangunan kampus IV UMSU di Desa Sampali.
Penganugerahan gelar Doktor dari UMSU telah melalui tahapan proses yang sesuai standar oleh Promotor dalam hal ini Wakil Rektor I UMSU Prof. Dr. Muhammad Arifin, SH, M. HUM dan Co-Promotor Assoc. Prof. Dr. Adi Mansar, S.H., M.Hum.
Penganugerahan gelar juga didasarkan atas jasa dan kontribusi Raja Muda Perlis.
Salah satunya dalam memberikan izin pendirian Universitas Muhammadiyah Malaysia (UMAM) dan membangun kerja sama dengan Muhammadiyah di bidang pendidikan, sehingga perserikatan Muhammadiyah yang berpusat di Indonesia dapat mengembangkan pendidikan di wilayah Perlis Malaysia.
Dukungan Raja Muda Perlis atas kolaborasi UMAM dengan pendidikan di Malaysia memberikan kontribusi bagi pendidikan Indonesia dan pertama kalinya Muhammadiyah mendirikan pendidikan di Malaysia.
Turut hadir Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Dr. Siti Noordjannah Djohantini MM MSi, Menteri Besar Perlis, Tuan Mohamad Shukri Ramli, beserta istri.
Kemudian Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr. K.H. Saad Ibrahim, M.A dan Prof. Dr. H. Syafiq A. Mughni, M.A, Sekretaris Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Ahmad Muttaqin SAg MAg MA Ph.D,
Hadir juga Ketua Faizuddin Centre of Educational Excellence Prof. Emeritus Datuk Dr. Kamaruddin Hussin, Konsul Jenderal Malaysia di Medan, Tuan Shahril Nizam Abdul Malek dan juga rombongan dan tamu terhormat para delegasi dari Malaysia.
Turur hadir juga PWM dan PWA ‘Sumut, Ketua Badan Pembina Harian UMSU dan UMRI , Rektor Universiti Malaysia Kelantan, Prof. Dato’ Dr. Razli bin Che Razak, Rektor Universitas Muhammadiyah Riau sekaligus Rektor Universitas Muhammadiyah Perlis, Dr. H. Saidul Amin MA beserta jajaran, Rektor Universitas De’Ztron Indonesia, Profesor Adjunct Dr. Marniati, S.E., M.Kes. para tokoh masyarakat Melayu, tokoh agama, dan mitra perbankan UMSU.
Hadir juga para wakil rektor dan Senat UMSU, PCM/PCA se-Kota Medan, pimpinan Ortom dan para mahasiswa serta civitas akademika UMSU. (swisma